Senin, 12 Juli 2010

MEMBERIKAN ASUHAN PADA BAYI SEGERA SETELAH LAHIR PADA MASA ADAPTASI FISIOLOGI BBL TERHADAP KEHIDUPAN DILUAR UTERUS

ASUHAN SEGERA SETELAH BAYI BARU LAHIR

Asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan /gangguan .

Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir :

KLEM DAN POTONG TALI PUSAT

1. Klemlah tali pusat dengan dua klem,pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira-kira 1 cm diantara klem-klemm tersebut)

2. Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting dengan tangan kiri anda.

3. Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat,ganti sarung tangan anda bila ternyata sudah kotor.potonglah tali pusatnya dengan pisau atau gunting yang steril atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)

4. Periksalah tali pusat setiap 15 menit.apabila masih ada terjadi perdarahan,lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat.

JAGALAH BAYI AGAR TETAP HANGAT

1. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu

2. Gantilah handuk / kain yang basah,dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

3. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit(yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo,Jakarta 2006).

4. Bayi baru lahir ditempatkan ditempat tidur yang sama dengan ibunya ditempat tidur yang sama.

PENCEGAHAN KEHILANGAN PANAS

Tubuh pada bayi baru lahir,belum berfungsi sempurna,oleh karna itu jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan kehilangan panas tubuh maka bayi baru lahir dapat mengalai HIPOTERMIA

Bayi denga hipotermia, sangat beresiko tinggi untuk mengalami kesakitan berat atau bahkan kematian.

MEKANISME KEHILANGAN PANAS

EVAPORASI : kehilangan panas dapat terjadi karna penguapan cairan pada permukaan tubuh bayi tidak segera dikeringkan.

KONDUKSI : kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin .

KONVEKSI : kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yg lebih dingin.

RADIASI : kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan didekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

MENCEGAH KEHILANGAN PANAS

1. Keringkan bayi dengan seksama

2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat

3. Selimuti bagian kepala bayi

4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya

5. Jangan segera memandikan bayi baru lahir

6. Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat (Pelatihan APN (Buku Acuan Edisi 3 Revisi : Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Ke Klinik, 2007)

PENCEGAHAN INFEKSI

BBL sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat lahir.sebelum menangani bayi baru lahir pastikan penolong persalinan telah melakukan upaya pencegahan infeksi (Jakarta:jaringan nas pelatihan klinik 2007

KONTAK DINI DENGAN IBU

Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin,kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk :

- Kehangatan

- Mempertahankan panas yang benar pada BBL.

- Ikatan batin dan pemberian ASI

Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah “siap”(dengan menunjukkan refleks rooting)

PEMBERIAN ASI

Refleks laktasi terdapat 3 jenis refleks

- Refleks mencari putting susu (rooting reflek)

Bayi akan menoleh kearah dimana terjadi sentuhan pada pipinya

- Refleks menghisap (suckling reflek)

Rangsangan puting susu pada langit–langit bayi menimbulkan reflek menghisap.

- Refleks meneran (swallowing refleks)

Kumpulan asi didalam mulut bayi mendesak otot didaerah mulut

Keuntungan pemberian ASI

- Mempromosikan keterikatan emosional ibu dan bayi

- Memberikan kekebalan pasif yang segera kepada bayi melalui colostrum

- Merangsang kontraksi uterus

Memulai pemberian ASI

- Sedini mungkin dan eklusif

- Bayi baru lahir harus mendapat asi dalam waktu satu jam setelah lahir

- Anjurkan ibu memeluk bayinya dan mencoba segera menyusukan bayi setelah tali pusat diklem dan di potong (Jakarta:jaringan nas pelatihan klinik 2007

PERNAPASAN

Pernapasan bayi sebaiknya diperiksa secara teratur untuk mengetahui adanya masalah.

1. Periksa pernapasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit

2. Jika bayi tidak segera bernapas lakukan hal-hal berikut:

- Keringkan bayi dengan mulut dengan selimut/handuk yang hangat

- Gosokan punggung bayi dengan lembut

- Apabila bayi slanosis(kulit biru)atau sukar bernapas (frekuensi pernapasan kurang dari 30 atau lebih dari 60 x /menit

PERUBAHAN PERNAPASAN

System pernapasan adalah system yang paling tertantang ketika perubahan dari lingkungan intra uteri ke lingkungan ekstra uteri.bayi baru lahir harus segera mulai bernapas begitu lahir kedunia. Organ yang bertanggung jawab untuk oksigenasi janin sebelumnya bayi lahir adalah plasenta. Bayi baru lahir tidak dapat mempertahankan pernapasan kecuali jika pusat pernapasan diotak dan otot-otot pernapasan bekerja mengatur pernapasan.

Napas aktif pertama menghasilkan rangkaian peristiwa tanpa gangguan seperti:

1. Membantu perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi dewasa

2. Mengosongkan paru dari cairan

3. Menetapkan volume paru neonatus dan karakteristik fungsi paru pada BBL.

4. Mengurangi tekanan arteri pulmonalis.

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Pendekatan dasar dalam melakukan pemeriksaan:

1. Inpeksi

2. Palpasi

3. Auskultasi

4. Perkusi

Pemeriksaan fisik menggunakan jenis evaluasi:

1. Pengukuran antropomorifik

Bidan bertanggung jawab untuk mengukur panjang dan lingkar dada serta lingkar kepala bayi.badan bayi baru lahir memiliki penampilan yang unik.normalnya,lingkar kepala lebih besar dari pada lingkar dada,abdomen buncit,dan tonus fleksi.

Pemeriksaan fisik yang lebih lengkap ketika memeriksa bayi baru lahir ingat butir-butir berikut :

- Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan

- Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan

- Lihat, dengarkan dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala dan berlanjut secara sistematik menuju jari kaki

- Jika ditemukan faktor risiko, masalah, carilah bantuan lebih lanjut yang memang diperlukan

- Rekam hasil pengamatan (Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Helen Varney, Jan. M. Kriebs, Carolyn L. Gegor)

BERIKAN VITAMIN K

Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir, lakukan hal berikut :

- Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral / hari selama 3 hari.

- Bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 g IM

Identifikasi bayi

Alat pengenalan yang efektif harus diberikan kepada setiap BBL dan harus tetap ditempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.

- Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah melukai, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas

- Pada alat identifikasi harus tercantum

Nama bayi dan ibunya

Tanggal lahir

Nomor bayi

Jenis kelamin

Unit

- Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi

- Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak di catatan yang tidak mudah hilang. Ukuran berat lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medis.

PERLINDUNGAN TERNAL (TERMOREGULASI)

Pengertian termoregulasi

Yaitu suhu tubuh atau produksi panas (termo = panas, regulasi = suhu). Perawatan neonatus yang efektif didasarkan pada upaya mempertahankan suhu optimum udara di ruangan. Suhu tubuh dipertahankan supaya tetap berada pada batas sempit suhu tubuh normal dengan memproduksi panas sebagai respons terhadap pengeluaran panas. Hipotermia akibat pengeluaran panas secara berlebihan adalah masalah yang membahayakan hidup bayi baru lahir. Kemampuan bayi baru lahir untuk memproduksi sering kali mendekati kapasitas orang dewasa.

PRODUKSI PANAS

Mekanise produksi panas dengan cara menggigil jarang terjadi pada bayi baru lahir. Termoregulasi tampak enggigil dapat dicapai, terutama akibat adanya lemak coklat yang unik pada bayi baru lahir, dan kemudian dibentuk akibat peningkatan aktifitas metabolisme di otak, di jantung dan di hati. Lemak coklat terdapat pula dalam cadangan permukaan yaitu di daerah interskapula dan aksila serta di bagian lebih dalam yaitu pintu masuk toraks, di sepanjang kolumna vertebralis dan di sekitar ginjal. Panas yang dihasilkan aktivitas metabolisme lipid di dalam leak coklat dapat menghangatkan bayi baru lahir dengan meningkatnya produksi panas sebesar 100%. Cadangan coklat ini biasanya bertahan selama beberapa minggu setelah bayi lahir dan menurun dengan cepat jika terjadi stress dingin.

PENGATURAN SUHU

- Insulasi suhu pada bayi baru lahir kurang, jika dibandingkan insulasi orang dewasa. Pembuluh darah lebih dekat ke permukaan kulit. Perubahan temperatur lingkungan akan mengubah temperatur darah, sehingga mempengaruhi pusat pengaturan suhu di hipotalamus.

- Rasio permukaan tubuh bayi baru lahir lebih besar terhadap berat badan. Posisi fleksi bayi baru lahir diduga berfungsi sebagai sistem pengaman untuk mencegah pelepasan panas karena sikap ini mengurangi pemajanan permukaan tubuh pada suhu lingkungan.

- Kontrol vasomotor bayi baru lahir belum berkembang dengan baik, kemampuan untuk mengkontriksi pembuluh darah subkutan dan kulit sama baik pada bayi prematur dan pada orang dewasa.

- Bayi baru lahir memproduksi panas terutama melalui upaya termoregulasi tanpa menggigil.

- Kelenjar keringat bayi baru lahir hampir tidak berfungsi sampai minggu keempat setelah bayi lahir.

Bayi normal mungkin mencoba untuk meningkatkan suhu tubuh dengan menangis atau meningkatkan aktifitas motorik dalam berespons terhadap ketidaknyamanan karena suhu lingkungan lebih rendah.

STRESS DINGIN

Stres dingin menimbulkan masalah fisiologis dan metabolisme pada semua bayi baru lahir, tanpa memandang usia kehamilan dan kondisi lain. Kecepatan pernafasan meningkat sebagai respons terhadap kebutuhan oksigen ketika konsumsi oksigen meningkat secara bermakna pada stres dingin konsumsi oksigen dan energi pada bayi baru lahir yang mengalami stres dingin diahlikan dari fungsi untuk mempertahankan pertumbuhan, fungsi sel otak, dan fungsi jantung normal menjadi fungsi termoregulasi agar bayi dapat tetap hidup.

Apabila bayi baru lahir tidak dapat mempertahankan tegangan oksigen yang adekuat, terjadi vasokontriksi yang mengganggu perfusi paru. Akibatnya kadar gas PO2 dalam darah arteri menurun dan PH darah merosot. Perubahan ini dapat menyebabkan distres pernapasan atau sindrom distres pernapasan yang sudah ada menjadi semakin berat. Hal ini juga dikenal dengan penyakit membran hialin. Selain itu penurunan perfusi paru dan tegangan oksigen dapat mempertahankan atau membuka kembali pirau kanan ke kiri pada duktus arteriosus yang paten.

Kecepatan metabolisme basal meningkat pada stres dingin. Apabila stress dingin ini memanjang, terjadi glikolisis anaerobik yang menyebabkan peningkatan produksi asam. Terjadilah metabolik asidosis dan jika terdapat gangguan fungsi pernapasan, dapat terjadi jika aksidosis respiratorik.

Kelebihan asam lemak menggeser bilirubin dari tempat ikatan albumin. Hal ini menyebabkan kadar bilirubin tidak terikat meningkat dalam darah, keadaan ini meningkatkan resiko terjadinya kerniksterus, walaupun kadar bilirubin serum sama atau kurang dari 10 mg/dl.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar