Senin, 12 Juli 2010

BIDAN HUKUM DAN KETERKAITAN DENGAN PELAYANAN ATAU PRAKTEK BIDAN DAN KODE ETIK


Bidan merupakan suatu profesi yang selalu mempunyai ukuran atau standar profesi. Standar profesi bidan yang terbaru adalah diatur dalam KEPMENKES RI No. 369/MENKES/SK/III/2007 yang berisi mengenai latar belakang kebidanan. Berbagai defenisi dalam pelayanan kebidanan. Berbagai defenisi dalam pelayanan kebidanan, falsafah kebidanan, paradigma kebidanan, ruang lingkup kebidanan, standar praktek kebidanan, dan kode etik bidan di Indonesia.

Pelayanan Kebidanan
Adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.

Falsafah Kebidanan
a. Sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai pandangan hidup pancasila, seorang bidan menganut filosofi yang mempunyai keyakinan di dalam dirinya bahwa semua manusia adalah makhluk bio psiko sosio kultural dan spiritual yang unik
b. Manusia terdiri dari pria dan wanita yang kemudian kedua jenis individu itu berpasangan menikah membentuk keluarga yang mempunyai anak
c. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya
d. Persalinan adalah satu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelolah dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal
e. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat untuk itu maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya behak mendapatkan pelayanan yang berkualitas
f. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan persiapan
g. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan kesehatan

Paradigma Kebidanan
Kebidanan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigma berupa pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
a. Wanita
Wanita/ manusia adalah makhluk biopsiko sosial kultural dan spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bemacam-macam sesual dengan tingkat perkembangannya.
b. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya.
c. Perilaku ‘
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan sikap dan tindakan.
d. Pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.


e. Keturunan
Kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut penyiapan wanita sebelum perkawinan, masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas.

Lingkup Praktek Kebidanan
Lingkup prakek kebidanan yang digunakan meliputi asuhan mandiri/ otonomi pada anak-anak perem, remaja putri dan wanita desa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya. Hal ini berarti bidan membeirkan pengawasan yang diperlukan asuhan serta nasehat bagi wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas.

Standar Praktek Kebidanan
 Standar I : Metode asuhan
Metode asuhan meliputi : pengumpulan data, penentuan diagnosa perencanan pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.
 Standar II : Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.
 Standar III : Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.
 Standar IV : Rencana asuhan
Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan.
 Standar V : Tindakan
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien.


 Standar VI : Partisipasi klien
Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama-sama/ partisipasi klien dan keluarga dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.
 Standar VII : Pengawasan
Monitor/pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan klien.
 Standar VII : Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang tidak dirumuskan.
 Standar IX : Dokumentasi
Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan.

Kode Etik Bidan Di Indonesia
Terwujudnya kode etik ini merupakan bentuk kesadaran dan kesungguhan hati dari setiap bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan sebagai anggota tim kesehatan demi terciptanya cita-cita pembangunan nasional di bidan kesehatan pada umumnya, KIA/KB dan kesehatan keluarga.
Sesuai dengan wewenang dan peraturan kebijaksanaan yang berlaku bagi bidan, kode etik ini merupakan pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesional. Bidan senantiasa berupaya memberikan pemeliharaan kesehatan yang komprehensif.
Pekerjaan yang dilakukan oleh bidan merupakan suatu profesi yang didasarkan pada pendidikan formal tertentu naik untuk mencari nafkah maupun bukan untuk mencari nafkah. Dalam praktek kebidanan jgua terikat oleh suatu etika profesi.
Etika adalah peraturan tentang tingkah laku yang hanya berisi kewajiban saja dan mengatur apa yang baik dan tidak baik, sedangkan kode etik dibuat oleh organisasi profesi.
Hukum adalah perkumpulan peraturan hukum yang berisi hak dan kewajiban yang timbal balik dan mengatur apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan.
Bidan berupaya semaksimal mungkin sebagai contoh perikatan atas dasar perjanjian adalah ketika pasien datang ke tempat praktek kerja untuk memperoleh pelayanan kebidanan, maka keterikatan yang terjadi atas dasar perjanjian.
Perjanjian adalah ikatan antara 1 orang dengan orang lain atau lebih yang selalu menimbulkan hak dan kewajiban timbal balik.
Hukum kesehatan merupakan keseluruhan aturan hukum menurut Prof. H. J.J. Leenen adalah :
1. Langsung berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan
2. Merupakan penerapan hukum perdata, pidana dan hukum administrasi negara dalam kaitan dengan pemeliharaan kesehatan
3. Bersumber dari hukum otonom yang berlaku untuk kalangan tertentu saja, hukum kebiasaan, yurisprudensi, aturan-aturan internasional, ilmu pengetahuan dan literatur yang ada kaitannya dengan pemeliharaan kesehatan

Kode Etik
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.



Tujuan Kode Etik
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan atra profesi
Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari pihak luar/ masyarakat mencegah orang luar memandang remeh suatu profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
Kesejahteraan materill dan spritual (mental)
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi





















HAK – HAK KLIEN DAN PERSETUJUANNYA UNTUK BERTINDAK

1. Hak Pasien Dan Persetujuannya
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang memiliki manusia sebagai pasien untuk klien :
 Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dalam peraturan yang berlaku di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
 Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
 Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.
 Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.
 Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan bayinya yaitu baru dilahirkan.
 Pasien berhak mendapat mendamping, suami atau keluarga selama proses persalinan berlangsung.
 Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
 Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan pendapat ethisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
 Pasien berhak meminta konsultasi kepada pihak lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang dirawat.
 Pasien berhak meminta atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
 Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
a. Prognosa
b. Penyakit yang diderita
c. Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
d. Alternatif therapi lainnya perkiraan biaya pengobatan
 Pasien berhak menyetujui atau memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
 Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
 Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
 Pasien behak beribadah sesuai dengan kepercayaannya yang dianutnya selama itu tidak mengganggu pasien yang lainnya.
 Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.
 Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spritiual.
 Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus mal praktek.

2. Kewajiban Pasien
 Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
 Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat yang merawatnya.
 Pasien / penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/ institusi pelayanan kesehatan, doker, bidan dan perawat.
 Pasien dn atau penanggungnya memenuhi hal-hal yang selalu disepakati atau perjanjian yang telah dibuatnya.




TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT
DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

A. Tanggung Jawab Dalam Praktek Kebidanan
1. Tanggung jawab bidan terhadap klien dan masyarakat
a. Setiap bidan senantiasa menjungjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak-hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.




2. Tanggung jawab bidan terhadap tugasnya
a. Setiap bidan senantiasa pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan, keterangan yang didapat atau dipercayakan kepadanya kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan kepentingan klien.

3. Tanggung jawab bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun lainnya

4. Tanggung jawab bidan terhadap profesinya
a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan IPTEK.
c. Setiap bidan senantiasa berperans serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.



5. Tanggung jawab bidan terhadap pemerintah
a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan kegiatan-kegiatan pemerintah dalam bidang kesehatan khususnya dalam KIA/KB dan kesehatan keluarga dan masyarakat
b. Setiap bidan melalui profesinya berpatisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan, terutama KIA/KB dan keluarga

B. Tanggung Gugat Dalam Praktek Kebidanan
Tanggung gugat terjadi karena beberapa hal :
1. Mal episiensi, keputusan yang diambil merugikan pasien
2. Mal praktek/ lalai :
 Gagal melakukan tugas
 Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar
 Melakukan kegiatan yang mencederai klien
 Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas
3. Mal praktek terjadi karena :
 Ceroboh
 Lupa
 Gagal mengkomunikasikan
Bidan sebagai petugas kesehatan sering berhadapan dengan masalah etik yang berhubungan dengan hukum. Sering masalah dapat diselesaikan dengan hukum tetapi belum dapat diselesaikan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai etik.
Contoh kasus :
Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami perdarahan post partum telah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk diberikan suntikan utero tonika, bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang menyangkut dirinya maka bidan bisa saja memberikan suntikan jika kemauan pasien tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang rumit lagi. Bila terjadi perdarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien dan yang lebih fatal lagi bila pasien akhirnya meninggal akibat perdarahan dalam hal ini bidan dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, walaupun bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik mungkin itu keputusan yang terbaik untuk dilakukan.
ASUHAN KELUARGA BINAAN
DENGAN MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN


A.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Masalah kesahatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan sendiri.
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang lingkup lingkungan kesehatan tersebut antara lain mencakup : perumahan, pembuagan kotoran manusia, penyediaan air bersih, pembuagan air kotor( air limbah ), rumah hewan ternak dan sebagainya.
Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.

B. Perumahan ( housing )
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah atau tempat tinggal manusia dari zaman ke zaman mengalami perkembangan.
Factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah rumah
1. factor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan
social. Maksudnya , menbangun sebuah rumah harus menperhatikan tempat dimana rumah itu di dirikan
2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
Hal ni dimaksudkan rumah untuk dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang dirumah nya misalnya dari bambu, kayu atap, rumbia, dan sebagainya. Merupakan bahan-bahan pokok pembuatan rumah.

3. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat.
Dewasa ini teknologi perumahan sudah begitu maju dan begitu modern. Akan tetapi teknologi modern itu sangat mahal dan bahkan kadang-kadang tidak di mengerti masyarakat. Rakyat perdesaan bagaimanapun sederhananya sudah mempunyai teknologi sendiri yang dipunyai turun-termurun. Dalam rangka penetapan teknologi tepet guna, maka teknologi yang sudah di miliki masyarakat tersebut dimodifikasi. Segi-segi yang merugikan kesehatan dikurangin dan dipertahankan segi-segi yang sudah positif.

4.Kebijaksanaan (peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna tanah.
Untuk hal ini bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan, problem, namun dikota sudah menjadi masalah besar.


Cahaya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

A. Cahaya alamiah, yaitu matahari, cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri pathogen dalam rumah. Misalnya :bakteri TBC.
B. Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik dan lain-lain.

5. Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalam nya , artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.


6.Fasilitas-Fasilitas dalam rumah sehat.
Rumah yang sehat harus nemiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
a. Penyedian air bersih yang cukup
b. Pembuagan tinja
c. Pembuagan air limbah
d. Fasilitas dapur
e. Pembuagan sampah
f. Ruang berkumpul keluarga

C. Penyediaan air bersih
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan.

Syarat-syarat air minum yang sehat :
Agar air minum tidak menyebabkan penyakit , maka air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan setidak-tidaknya di usahakan mendekati persyaratan tersebut.

Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
a. Syarat Fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening, tidak tarasa, suhu udara diluarnya. Cara mengenal air yang memenuhi pesyaratan fisik ini tidak sukar.

b. Syarat bakteriologis
air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri pathogen.

c. Syarat kimia
air minim yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia dalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.

Sunber –sunber air minum
Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum :
1.Air Hujan
2.Air Sungai
3.Air Danau
4.Mata Air
5.Air Sumur Dangkal
6.Air Sumur Dalam

Pengolahan air minum secara sedarhana
1. Pengolahan secara alamiah
Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpangan (storange) dari air yang diperoleh dari berbagai macam sumber seperti air danau, air kali,air sumber,dsb.
2. Pengolahan air dengan menyaring
Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan krikil,ijuk dan pasir.
3. Pengolahan air dengan menambahahkan zat kimia
Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat kimia yang berfungsi nuntuk kongulasi.
4. Pengolahan air dengan mengalirkan udara
Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak,menghilang kan gas-gas yang tidak dipergunakan misalnya co2 dan juga menaikan derajat kesaman air
5. Pengolahan air dengan memanaskan sampai mendidih
tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air.
D. Pembuangan Kototan Manusia

Yaitu dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja(feces) air seni dan co2.
Untuk mencega sekurng-kurangnya mengurangi kontaminassi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran harus dikelolah dengan baik, maksudnya pembuangan kotoran harus disuatu tempat terrtentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban disebut sehat untuk daerah perdesaan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.tidak mengkotorin permukaan tanah disekeliling jamban tersebut.
2. tidak mengkotorin air permukaan disekitarnya
3. tidak mengkotorin air tanah disekitarnya
4. tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang-binatang lainnya.
5. tidak menimbulkan bau
6. muda digunakan dann dipelihara
7. sederhana desainnya
8. murah
9. dapat diterima oleh pemakainya

Agar persyaratan ini dapat dipenuhi maka perlu diperhatikan antara lain:
1. sebaiknya jamban tersebut tertutup, artinya bangunan jamban terlindung dari binatang-binatang lain, terlindung dari pandagan orang dan sebagainya.
2. bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat tempat berpijak yang kuat.
3. bangunan jamban sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan, tidak menimbulkan bau.
4. sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air atau kertas pembersih.

• teknologi pembuagan kotoran manusia secara sederhana:
1.jamban cemplung, kakus ( pit latrine )
2.jamban cemplung berventilasi( ventilasi improved pit latrine )
3. jamban empang (fishpond latrine )
4.jamban pupuk ( the compost privy )
5. septic tank

E. Pengolahan Sampah

Dengan demikian sampah mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.adanya suatu benda atau benda padat
b.adanya hubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan manusia
c.benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi

1. sumber-sumber sampah

a. sampah yang berasal dari pemukiman atau domestic waster.
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau belum , bekas pembungkus seperti kertas.

b.sampah yang berasal tempat-tempat umum
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat hiburan,terminal bus, stasiun kereta api,. Sampah ini berupa kertas, plastic, botol, daun, dan sebagainya.

c.sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah dari perkantoran baik perkantoran pendidik, perdagangan, departemen, perusahan dan sebagainya.

d.sampah yang berasal dari jalan raya
sampah ini berasal dari pembersihan jalan yang umumnya terdiri dari kertas-kertas. Kardus.

e.sampah-sampah berasal dari industri ( industrial waster )
sampah ini berasal dari kawasan industri termasuk sampah tang berasal dari pembangunan indusrti dan segala sampah yang berasal dari proses produksi: misalnya sampah pengepakan barang, logam.

f. sampah yang berasal dari pertanian dan perkebunan
sampah ini sebagai hasil dari pertanian, perkebunan, misalmya jemarih sisa sayur mayor, batang padi.
g. sampah yang berasal dari pertambangan
sampah ini berasal dari pertambangan dan jenisnya tergantung dari jenis usaha pertambanagan itu sendiri misalnya batu-batuan, tanah,cadas.

h. sampah yang berasal dari perternakan dan perikanan
sampah yang berasal dari perternakan dan perikanan ini berupa kotoran-kotoran ternak, sisa-sisa makanan, bangkai makanan dan sebagainya.

2.Jenis-Jenis sampah

1.berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya sampai dibagi menjadi:
a. sampah anorganik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk, misalnya logam, pecahan gelas, plastic dan sebagainya.

b. sampah organic adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk, misalnya sisa-sisa makanan, daun-daunan buah-buahan dan sebagainya.

2.berdasarkan dapat dan tidaknya dibakar
a.sampah yang mudah terbakar misalnya : kertas,karet,kayu,plastic,kain bekas.
b.sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya:kaleng-kaleng bekas,besi/logam bekas,pecahan gelas,kaca,dsb.

3.Berdasarkan karakteristik sampah
a.garbage yaitu jenis sampah hasil pengolahan atau pembuatan makanan yang umumnya mudah membusuk dan berasal dari rumah tangga,restoran,hotel, dsb.

b.rabish yaitu sampah yang berasal dari perkantoran,perdagangan baik yang mudah terbakar seperti kertas,karton,plastic,dsb, maupun yang tidak mudah terbakar seperti kaleng bekas,klip,pecahan kaca,dan gelas.

c.ashes(abu) yaitu sisa penbakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar termasuk abu rokok.
d.sampah jalanan (street sweeping) yaitu sampah yang berasal dari pembersih jalan,yang terdiri dari campuran bermacam-macam sampah, daun-daunan, kertas,plastic,pecahan kaca,besi,debu,dsb.

e.sampah industri yaitu sampah yang berasal dari industri atau dari pabrik-pabrik.

f.bangkai binatang(dead animal) yaitu bangkai binatang yang mati karma alam,ditabrakkendaraan atau di buang oleh orang.

g.bangkai kendaraan (abandon net vehicle) adalah bangkai mobil,sepeda,sepeda

h.sampah pembangunan (construction waste) yaitu sampah dari proses pembangunan gedung rumah,dsb. motor,dsb.

3.pengolahan sampah
Pengolahan sampah yang baik bukan untuk kepentingan kesehatan saja,tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Yang dimaksud dengan pengolahan sampah disini adalah meliputi pengumpulan,pengangkutan,sampai dengan pemusnahan atau sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.

Cara-cara pengolahan sampah antara lain:
a.pengumpulan dan pengangkutan sampah
pengumpulan sampah adalah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah.
b.pemusnahan dan pengolahan sampah
dapat dilakukan berbagai cara:
1. ditanam
2. dibakar
3. dijadikan pupuk

f. pengolan air limbah
air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang berasal dari rumah tangga, industri maipun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusai serta mengandung lingkangan hidup.

Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi:
a. air buangan yang berasal dari rumah tangga
b. air buangan industri
c. air buangan kotapraja

1. Karakteristik air limbah
a. karakteristik fisik
sebagaian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi.

b. karakteristik kimiawi
biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia an-organik yang berasal dari air bersi serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine, dan sampah-sampah lainnya.

c. karakteristik bakteriologis
kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan.

2. cara pengolahan air limbah secara sederhana
Pengolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup terhadap pencemaran air limbah tersebut.

Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain:
A. pengeceran ( dilution)
air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang kebadan-badan air.

B.kolam oksidasi (oxidation ponds )
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamia. Air limbah dialirkan kedalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter.

C.Trigasi
Air limbah dialirkan kedalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes masuk kedalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut.
DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN

A. VULVA
Kelainan yang bisa menyebabkan distosia ialah oedema vulva, stenosis vulva, kelainan bawaan, varises, hematoma, peradangan, kondiloma akuminata dan fistula.

1. Oedema Vulva
Bisa timbul pada waktu hamil, biasanya sebagai gejala pre eklamsia akan tetapi dapat pula mempunyai sebab lain misalnya gangguan giza. Pada persalinan lama dengan penderita dibiarkan mengedan terus, dapat pula timbul oedema pada vulva. Kelainan ini umumnya jarang merupakan rintangan bagi kelahiran per vaginam.

2. Stenosis Vulva
Biasanya terjadi sebagai akibat perlukaan dan radang yang menyebabkan ulkus-ulkus yang sembuh dengan parut-parut yang dapat menimbulakn kesulitan. Walaupun umumnya dapat diatasi dengan mengadakan episiotomi, yang cukup luas. Kelainan congenital pada vulva yang menutup sama sekali hingga hanya orifisium utrethra eksternum tampak dapat pula, terjadi. Penanganan ini ialah mengadakan sayatan median secukupnya untuk melahirkan kepala.

3. Kelainan Bawaan
Atresia vulva dalam bentuk atresia hymenalis yang menyebabkan hematokolpos, hematimetra dan atresia vagina dapat menghalangi konsepsi.

4. varises
Wanita hamil sering mengeluh melebarnya pembuluh darah di tungkai, vagina, vulva dan wasir. Serta dapat menghilang setelah kelahiran. Hal ini karena reaksi system vena pembuluh darah seperti otot-otot di tempat lain melemah akibat hormone estroid.
Bahaya varises dalam kehamilan dan persalinan adalah bila pecah dapat mengakibatkan fatal dan dapat terjadi pula emboli udara. Varises yang pecah harus dijahit baik dalam kehamilan maupun setelah lahir.

5. Hematoma
Pembuluh darah pecah sehingga hematoma dijaringan ikat yang renggang divulva, sekitar vagina atay ligamentum latum. Hematoma vulva dapat juga terjadi karena trauma misalnya jatuh terduduk pada tempat yang keras atau koitus kasar. Bila hematoma kecil resorbsi sendiri, bila besar harus insisi dan bekuan darah dikeluarkan.

6. Peradangan
Peradangan vulva sering bersamaan dengan peradangan vagina dan dapat terjadi akibat infeksi spesifik, seperti sifilis, gonorea, trikomoniasis.
Sifilis disebabkan oleh troponema palladium. Luka primer di vulva sering tidak disadari penderita dalam stadium 2 dijumpai kondiloma akuminata yaitu tonjolan kulit lebar-lebar dengan permukaan licin, basah, warna putih atau kelabu dan sangat infeksius. Wanita hamil fluor albus harus diperiksa kemungkinan lues di samping pemeriksaan gonorea, trikomoniasias dan kandidiasis. Gonorea dapat menyebabkan vulvovaginitis dalam kehamilan dengan keluhan fluor albus dan disuria.Bayi yang lahir dengan ibu yang menderita gonorea dapat mengalami blenora neonaturum.
Trikomoniasis vaginalis yang disebabkan parasit golongan protozoa menimbulkan gejala fluor albus dan gatal. Pasangan pria dapat ditulari melalui persetubuhan dan sebaliknya dia dapat menulari pasangan wanita. Penularan dapat terjadi juga melalui handuk.

7. Kondiloma Akuminata
Merupakan pertumbuhan pada kulit selaput lender yang menyerupai jengger ayam jago. Berlainan dengan kondiloma latum permukaan kasar papiler, tonjolan lebih tinggi, warnaya lebih gelap. Sebaiknya diobati sebelum bersalin, banyak penulis menganjurkan insisi dengan elektrocavteratau atau dengan tingtura podofilin. Kemungkinan residiv selalu ada penyebab rangsangan tidak berantas lebih dahulu atau penyakit primernya kambuh.

8. Fistula
Fistula vesikovaginal atau fistula rectovaginal biasanya terjadi pada waktu bersalin baik sebagai tindakan operatif maupun akibat nekrosis tekanan. Tekanan lama antara kepala dan tulang panggul gangguan sirkulasi sehingga terjadi kematian jaringan local dalam 5-10 hari lepas dan terjadi lubang. Akibatnya terjadi inkotenensia alvi. Fistula kecil yang tidak disertai infeksi dapat sembuh dengan sendirinya. Fistula yang sudah tertutup merupakan kontra indikasi per vaginam.

B. VAGINA
Kelainan yang dapat menyebabkan distosia adalah :

1. Kelainan Vagina
Pada aplasia vagina tidak ada vagina dan ditempatnya introitus vagina dan terdapat cekungan yang agak dangkal atau yang agak dalam.Terapi terdiri atas pembuatan vagina baru beberapa metode sudah dikembangkan untuk keperluan itu, operasi ini sebaiknya pada saat wanita bersangkutan akan menikah. Dengan demikian vagina dapat digunakan dan dapat dicegah bahwa vagina buatan dapat menyempit. Pada atresia vagina terdapat gangguan dalam kanalisasi sehingga terdapat satu septum yang horizontal, bila penetupan vagina ini menyeluruh menstruasi timbul tapi darahnya tidak keluar, namun bila penutupan vagina tidak menyeluruh tidak akan timbul kesulitan kecuali mungkin pada partus kala II.

2. Stenosis Vagina Kongenital
Jarang terdapat , lebih sering ditemukan septum vagina yang memisahkan vagina secara lengkap atau tidak lengkap pada bagian kanan atau bagian kiri. Septum lengkap biasanya tidak menimbulkan distosia karena bagian vagina yang satu umumnya cukup lebar, baik untuk koitus maupun lahirnya janin.
Septum tidak lengkap kadang-kadang menahan turunnya kepala janin pada persalinan dan harus dipotong dahulu. Stenosis dapat terjadi karena parut-parut akibat perlukaan dan radang. Pada stenosis vagina yang tetap laku dalam kehamilan dan merupakan halangan untuk lahirnya janin perlu ditimbangkan seksio ceaserea.

3. Tumor Vagina
Dapat merupakan rintangan bagi lahirnya janinm per vaginam, adanya tumor vagina bisa pula menyebabkan persalinan per vaginam dianggap mengandung terlampau banyak resiko. Tergantung dari jenis dan besarnya tumor perlu dipertimbangkan apakah persalinan dapat berlangsung secara per vaginam atau diselesaikan dengan seksio sesar.

4. Kista Vagina
Kista vagina berasal dari duktus gartner atau duktus muller, letak lateral dalam vagina bagian proximal, ditengah, distal di bawah orifisium urethra eksterna. Bila kecil dan tidak ada keluhan dibiarkan tetapi bila besar dilakukan pembedahan. Marsupialisasi sebaiknya 3 bulan setelah lahir.

C. SERVIKS
Kelainan yang penting berhubungan dengan persalinan ialah

1. Distosia Servikalis
Karena dysfunctional uterine action atau karena parut pada serviks uteri. Kala I serviks uteri menipis akan tetapi pembukaan tidak terjadi, sehingga merupakan lembaran kertas dibawah kepala janin. Diagnosis dibuat dengan menemukan lubang kecil yakni ostium uteri eksternum ditengah-tengah lapisan tipis atau disebaut dengan konglutinasio orifisii eksterni bila ujung, dimasukkan ke orifisium ini biasanya serviks yang kaku pada primi tua sebagai akibat infeksi atau operasi.

D. UTERUS
1. Retroflexio Uteri
Retroflexio uteri gravida yang tetap menimbulkan abortus atau retroflexio uteri gravidi incarcerate. Jarang sekali kehamilan pada uterus dalam retroflexio mencapai umur cukup bulan. Jika ini terjadi, maka partus dapat terjadi rupture uteri.




2. Prolapsus Uteri
Biasanya prolapsus uteri yang inkomplit berkut\rang karena setelah bulan ke IV uterus naik dan keluar dari rongga panggul kecil. Tetapi ada kalanya portio ini menjadi oedemateus.


3. Kelainan Bawaan Uterus
Secara embriologis uterus, vagina, servik dibentuk dari kedua duktus muller yang dalam pertumbuhan mudigah mengalami proses penyatuan. Kelainan bawaan dapat terjadi akibat gangguan dalam penyatuan, dalam berkembangnya kedua saluran muller dan dalam kanalisasi.
Uterus didelfis atau uterus duplek terjadi apabila kedua saluran muller berkembang sendiri-sendiri tanpa penyatuan sedikitpun sehingga terdapat 2 saluran telur, 2 serviks, dan 2 vagina.
uterus subseptus terdiri atas 1 korpus uteri dengan septum yang tidak lengkap, 1 serviks, 1 vagina, cavum uteri kanan dan kiri terpisah secara tidak lengkap. Uterus arkuatus hanya mempunyai cekungan di fundus uteri. Kelainan ini paling ringan dan sering dijumpai. Uterus birkornis unilateral. Radi mentarius terdiri atas 1 uterus dan disampingnya terdapat handuk lain. Uterus unikornis terdiri atas 1 uterus, 1 serviks yang berkembang dari satu saluran kanan dan kiri. Kelainan ini dapat menyebabkan abortus, kehamilan ektopik dan kelainan letak janin.
PROGRAM KB DI INDONESIA

1. PENGERTIAN PROGRAM KB
Menurut WHO (World Health Organization), keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk :
a. Mendapatkan objektif-objektif tertentu
b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan dan menentukan jumlah anak
c. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
d. Mengatur interval diantara kehamilan
e. Mengontrol waktu saat kelahiran dengan umur suami dan isteri
Program KB adalah suatu langkah-langkah/suatu usaha kegiatan yang disusun oleh organisasi-organisasi KB dan merupakan program pemerintah untuk mencapai rakyat yang sejahtera berdasarkan peraturan dan perundang-undangan kesehatan.

2. TUJUAN KB
Mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. (Sarwono Prawirohardjo, 1999).

3. SASARAN PROGRAM KB
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, penggarapan program Nasional KB diarahkan pada dua bentuk sasaran :
a. Sasaran langsung
Yaitu pasangan usia subur (PUS) (20 – 35 tahun) dengan jalan mereka secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif sehingga memberi efek langsung penurunan fertilitas.

b. Sasaran tidak langsung
Yaitu organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat (alim ulama, wanita dan pemuda) yang diharapkan dapat memberikan dukungannya dalam pelembagaan NKKBS.

4. RUANG LINGKU PROGRAM KB
Ruang lingkup program KB mencakup :
1. Untuk Ibu
Yaitu dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran. Adapun manfaat yang diperoleh oleh ibu adalah :
• Tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek, sehingga kesehatan ibu dapat terpelihara terutama kesehatan organ reproduksinya.
• Meningkatkan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak untuk beristirahat yang cukup karena kehadiran akan tersebut memang diinginkan.

2. Untuk Suami
Yaitu dengan memberikan kesempatan kepadanya agar dapat :
 Memperbaiki kesehatan fisik
 Mengurangi beban ekonomi keluarga yang ditanggungnya

3. Untuk Seluruh Keluarga
Dengan dilaksanakannya program KB maka dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga. Dan bagi si anak sendiri dapat memperoleh kesempatan yang lebih besar dalam hal pendidikan serta kasih sayang dar orang tuanya.

Ruang Lingkup Dalam Pelayanan
Beberapa komponen dalam pelayanan kependudukan/KB yang dapat diberikan sebagai berikut :
a. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Tujuan :
 Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru
 Membina kelestarian peserta KB
 Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan
b. Konseling
Merupakan tindak lanjut dari KIE. Jenis dan bobot konseling yang diberikan tergantung pada tingkatan KIE yang telah diterimanya. Tujuan konseling :
 Memahami diri secara lebih baik
 Mengarahkan perkembangan diri sesuai dengan potensinya
 Lebih realisasi dalam melihat diri dan masalah yang dihadapi
Informasi yang diberikan meliputi
 Arti keluarga berencana
 Manfaat keluarga berencana
 Cara ber KB atau metode kontrasepsi
 Desas-desus tentang kontrasepsi dan penjelasannya
 Pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional
c. Pelayanan kontrasepsi
Mempunyai 2 tujuan :
1. Tujuan umum
Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayatinya NKBBS.
2. Tujuan pokok
Penurunan angka kelahiran
Guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan 3 fase untuk mencapai sasaran yaitu :
 Fase menunda perkawinan/kesuburan
 Fase menjarangkan kehamilan
 Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan
Maksud kebijaksanaan tersebut yaitu untuk menyelematkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua.

5. STRATEGI PENDEKATAN DAN CARA OPERASIONAL PROGRAM PELAYANAN KB
Dalam hal pelayanan kontrasepsi, diambil kebijaksanaan sebagai berikut :
 Perluasan jangkauan pelayanan kontrasepsi dengan cara menyediakan sarana yang bermutu, dalam jumlah yang mencukupi dan merata
 Pembinaan mutu pelayanan kontrasepsi dan pengayoman medis
 Perlembagaan pelayanan kontrasepsi mandiri oleh masyarakat dan pelembagaan keluarga kecil sejahtera
Dalam hal strategi pelayanan kontrasepsi diantu pokok-pokok sebagai berikut :
 Menggunakan pola pelayanan kontrasepsi rasional sebagai pola pelayanan kontrasepsi kepada masyarakat, berdasarkan kurun reproduksi sehat
Pada usia di bawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilan dengan menggunakan pil KB, AKDR, kontrasepsi suntikan, susuk, kondom atau intravag. Pada usia 20 – 30 tahun dianjurkan untuk menjarangkan kehamilan. Cara kontrasepsi yang dianjurkan adalah AKDR, susuk, kontrasepsi suntikan, pil mini, pil KB, kondom atau intravag. Sesudah usia 30 tahun atau pada fase mengakhiri kesuburan, dianjurkan memakai kontrasepsi mantap, AKDR, susuk, kontrasepsi suntikan, pil KB, kondom atau intravag.
 Penyediaan sarana dan alat kontrasepsi yang bermutu dalam jumlah yang cukup dan merata
 Meningkatkan mutu pelayanan kontrasepsi
 Menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kontrasepsi maupun dalam mengelola pelayanan kontrasepsi
Untuk mencapai sukses yang diidamkan maka ditempuh strategi 3 dimensi, yaitu :
1. Perluasan Jangkauan
Semua jajaran pembangunan diajak serta untuk ikut menangani program KB. Juga sekaligus mengajak semua PUS yang potensial untuk menjadi akseptor KB. Istri pegawai negeri, ABRI dan pemimpin masyarakat diajak menjadi pelopor yang dapat diandalkan agar masyarakat mengikutinya dengan senang hati dan penuh kebanggaan.
2. Pembinaan
Organisasi yang sudah mulai ikut serta menangani program diajak serta mendalami lebih terperinci apa yang terjadi, dan kepada mereka makin diberi kepercayaan untuk ikut menangani program KB dalam lingkungannya sendiri, menjadi petugas sukarela dan mulai dikenalkan program-program pos KB, posyandu, pembinaan anak-anak dan sebagainya.
3. Pelembagaan dan pembudayaan
Tahapan awal KB – Mandiri yaitu masyarakat akan mencapai suatu tingkat kesadaran dimana ber KB bukan hanya karena ajakan melainkan atas kesadaran dan keyakinan sendiri.
Strategi ini dilengkapi dengan pendekatan Panca Karya yang mempertajam sasaran dan memperjelas target, yaitu pasangan usia muda dengan paritas rendah, PUS dengan jumlah anak yang cukup, generasi muda.
Dengan penajaman pendekatan yang bersifat kemasyarakatan dan wilayah tersebut. Maka program KB tidak menunggu sasarannya lagi, tetapi bersikap aktif.

6. DAMPAK PROGRAM KB TERHADAP PENCEGAHAN KEHAMILAN
Alasan menunda/mencegah kehamilan
 Umur di bawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya tidak mempunyai anak dulu karena berbagai alasan
 Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masih muda
 Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih tinggi frekuensi bersenggamanya sehingga kegagalan tinggi
 Penggunaan IUD bagi yang belum mempunyai anak pada masa ini dapat dianjurkan, terlebih bagi calon peserta dengan kontra indikasi terhadap pil oral

Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan
a. Reversibilitas yang tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin hampir 100 % karena pada masa ini peserta belum punya anak
b. Efektivitas yang tinggi karena kegagalan akan menyebabkan terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi dan kegagalan ini merupakan kegagalan program

Dampaknya :
 Dapat mengurangi angka kelahiran
 Dapat mengurangi jumlah kematian
 Dapat mengurangi angka kesakitan pada ibu dan anak
 Dapat mengurangi kepadatan penduduk
 Dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia dan sejahtera pada keluarga
 Akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik bagi anak
 Kehidupan sosial ekonomi akan menjadi lebih baik
 Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas
PROGRAM KIE DALAM PELAYANAN KB


KOMUNIKASI
Adalah suatu proses pelayanan pesan dari satu individu ke individu lainnya atau dari komunikan ke komunikator.

INFORMASI
Adalah suatu hal pemberitahuan / pesan yang diberikan kepada seseorang atau media kepada orang lain sesuai dengan kebutuhannya.

EDUKASI
Secara Umum
Adalah Suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis ,terencana dan terarah dengan partisipasi aktif dari individu ke kelompok maupun masyarakat umum untuk memecahkan masalah masyarakat sosial , ekonomi dan budaya.


Secara Khusus
Adalah Suatu bentuk atau model pelaksanaan organisasi soaial masyarakat dalam memecahkan masalah yang dirasakan oleh masyarakat dengan pokok penekanan sebagai hal berikut:
 Pemecahan masalah dan proses pemecahan masalah
 Pengembangan Provider merupakan bagian dari proses pengembangan masyarakat secara keseluruhan.



Tujuan Pendekatan Secara Edukasi sbb:

Memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
Pengembangan kemampuan masyarakat untuk dapat memecahkan masalah secara swadaya dan gotong royong.

Defenisi KIE
Adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program KB baik menggunakan media seperti:Radio,T ,Pers, Film,Mobil unit penerangan ,penerbitan ,kegiatan promosi ,pameran dengan tujuan utama adlah untuk memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam meningkatkan program KB atau sebagai penunjang tercapainya program KB.



TUJUAN KIE

♥Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio kultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan untuk memberikan informasi yang sejelas2nya tentang aspek medis kontrasepsi kepada calon peserta KB,yang kemudian mengajak mereka untuk menggunakan cara kontrasepsi yang sesuai dengan keinginannya.
♥Membantu klien dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat
Pedoman untuk memilih metoda adalah sbb:
a. Sebelum memilih metoda atau media penyuluhan apa yang akan digunakan dalam rangka motivasi keluarga berencana ,maka harus diperhatikan terlebih dahulu hal-hal sbb:
1. Suatu metoda / media penyuluhan yang berhasil digunakan pada seorang individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penyuluhan ,belum tentu berhasil pula jika diterapkan kepada individu atau kelompok masyarakat lainnya.
2. Gabungan bebrapa metoda / media penyuluhan selalu lebih bermamfaat dari pada hanya menggunakan satu metoda /media penyuluhan saja.
b. Untuk dapat memilih metoda/media penyuluhan yang sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya maka perlu diperhitungkan faktor-faktor sbb:
♥Membina kelestarian peserta KB
♥Meningkatkan pengetahuan ,sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru.




JENIS KIE

1. KIE Individu:Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program KB.
2. kie Kelompok:Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)
3. KIE Massa:Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.






JENIS-JENIS KIE

 Penyuluhan dengan tepat dan benar
 Sharring secara pribadi dengan klien.



PRINSIP LANGKAH KIE

Pemantapan kelestarian ber_KB dengan metode kontrasepsi efektif terpilih.
Mengarahkan gerakan KB nasional kepada gerakan yang menuntut partisipasi dari seluruh masyarakat.
Menumbuhkan lingkungan yang mendukung terhadap peningkatan penggunaan kontrasepsi.
Meningkatkan kualitas pelayanan KIE melalui analisa sasaran yang semakin tajam ,kesepakatan pengelola program, perkembangan isi pesan yang berkaitan dengan reproduksi sehat.



Menurut Media yang digunakan ,kegiatan KIE dapat diperincikan sbb:

 Radio
 Televisi
 Pers/Surat kabar
 Film
 Mobil Unit Penerangan
 Penerbitan/Publikasi
 Kegiatan Promosi
 Pameran



Langkah-Langkah yang diLakukan sbb:

 Menentukan sasaran
 Srategi
 Isi pesan
 Indikator Keberhasilan
 Waktu
 Tempat

Beberapa tahap dalam proses penerimaan atau penolakan seseorang terhadap keluarga berencana dalam kegiatan penerangan dan motivasi Keluarga Berencana adalah sbb:
Tahu Secara Sepintas (awarenest)
Individu mengetahui adanya KB ,tetapi ia belum mempunyai informasi yang mendalam tentang sifat dan kegunaan gagasan tersebut.Ia mengetahui adanya KB dari berbagai sumber surat kabar ,radio ,TV dan lain-lain.


Tertarik (interest )
Individu mulai menaruh perhatian terhadap persoalan KB ,dalam taraf ini individu ingin mengetahui lebih banyak tentang KB dengan sungguh-sungguh keterangan-keterangan atau penjelasan-penjelasan yang diperolehnya dari berbagai sumber
.
Penilaian (Evaluation)
Setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang KB ,ia akan menilai untung ruginya KB bagi dirinya dan keluarganya.

Percobaan (Trial)
Dalam tahap ini individu mencoba menjalankan metoda atau cara KB yang diinginkannya.
Hasil dari percobaan ini ada dua kemungkinan:
1. Menerima dan melaksanakan KB (adopsi)
2. Menolak Keluarga Berencana (KB)

Adopsi (Menerima atau Melaksanakan sesuatu yang baru)
a) Terus Adopsi
Kalau individu terus merasa puas ,baik dari segi alat atau obat pencegah kehamilan maupun dari segi pelayanan petugas KB ,ia akan terus menerima dan melaksanakan KB.
b) Kemudian Menolak
Kalau individu merasa sudah menerima dan melaksanakan KB kemudian merasa tidak puas ,baik karena obat /akibat pencegah kahamilan yang dipakai maupun akibat pelayanan petugas KB yang mengecewakannya,maka ia menolak yang berarti berhenti menerima dan melaksanakan KB.Keadaan ini bisa kita kenal sebagai” drop out”.

Apabila dalam tahap tahap percobaan (trial) individu merasa tidak puas atau tidak senang ,ia akan menolak KB.
Dalam hal ini petugas KB hendaknya dapat memberikan bimbingan dan pembinaan terus-menerus ,serta tidak merasa kecewa karena individu seperti ini masih mempunyai 2 kemungkinan yaitu sbb:

1 Terus Menolak
Kalau individu tersebut merasa tidak puas dan tidak senang maka ia akan menolak
2 Kemungkinan Menolak
Kalau kemudian ternyata ia merasa puas dan senang ,sesudah mendapat bantuan petugas KB,maka ia akan menerima.

MEMBERIKAN ASUHAN PADA BAYI SEGERA SETELAH LAHIR PADA MASA ADAPTASI FISIOLOGI BBL TERHADAP KEHIDUPAN DILUAR UTERUS

ASUHAN SEGERA SETELAH BAYI BARU LAHIR

Asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan /gangguan .

Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir :

KLEM DAN POTONG TALI PUSAT

1. Klemlah tali pusat dengan dua klem,pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira-kira 1 cm diantara klem-klemm tersebut)

2. Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting dengan tangan kiri anda.

3. Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat,ganti sarung tangan anda bila ternyata sudah kotor.potonglah tali pusatnya dengan pisau atau gunting yang steril atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)

4. Periksalah tali pusat setiap 15 menit.apabila masih ada terjadi perdarahan,lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat.

JAGALAH BAYI AGAR TETAP HANGAT

1. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu

2. Gantilah handuk / kain yang basah,dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

3. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit(yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo,Jakarta 2006).

4. Bayi baru lahir ditempatkan ditempat tidur yang sama dengan ibunya ditempat tidur yang sama.

PENCEGAHAN KEHILANGAN PANAS

Tubuh pada bayi baru lahir,belum berfungsi sempurna,oleh karna itu jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan kehilangan panas tubuh maka bayi baru lahir dapat mengalai HIPOTERMIA

Bayi denga hipotermia, sangat beresiko tinggi untuk mengalami kesakitan berat atau bahkan kematian.

MEKANISME KEHILANGAN PANAS

EVAPORASI : kehilangan panas dapat terjadi karna penguapan cairan pada permukaan tubuh bayi tidak segera dikeringkan.

KONDUKSI : kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin .

KONVEKSI : kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yg lebih dingin.

RADIASI : kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan didekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

MENCEGAH KEHILANGAN PANAS

1. Keringkan bayi dengan seksama

2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat

3. Selimuti bagian kepala bayi

4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya

5. Jangan segera memandikan bayi baru lahir

6. Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat (Pelatihan APN (Buku Acuan Edisi 3 Revisi : Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Ke Klinik, 2007)

PENCEGAHAN INFEKSI

BBL sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat lahir.sebelum menangani bayi baru lahir pastikan penolong persalinan telah melakukan upaya pencegahan infeksi (Jakarta:jaringan nas pelatihan klinik 2007

KONTAK DINI DENGAN IBU

Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin,kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk :

- Kehangatan

- Mempertahankan panas yang benar pada BBL.

- Ikatan batin dan pemberian ASI

Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah “siap”(dengan menunjukkan refleks rooting)

PEMBERIAN ASI

Refleks laktasi terdapat 3 jenis refleks

- Refleks mencari putting susu (rooting reflek)

Bayi akan menoleh kearah dimana terjadi sentuhan pada pipinya

- Refleks menghisap (suckling reflek)

Rangsangan puting susu pada langit–langit bayi menimbulkan reflek menghisap.

- Refleks meneran (swallowing refleks)

Kumpulan asi didalam mulut bayi mendesak otot didaerah mulut

Keuntungan pemberian ASI

- Mempromosikan keterikatan emosional ibu dan bayi

- Memberikan kekebalan pasif yang segera kepada bayi melalui colostrum

- Merangsang kontraksi uterus

Memulai pemberian ASI

- Sedini mungkin dan eklusif

- Bayi baru lahir harus mendapat asi dalam waktu satu jam setelah lahir

- Anjurkan ibu memeluk bayinya dan mencoba segera menyusukan bayi setelah tali pusat diklem dan di potong (Jakarta:jaringan nas pelatihan klinik 2007

PERNAPASAN

Pernapasan bayi sebaiknya diperiksa secara teratur untuk mengetahui adanya masalah.

1. Periksa pernapasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit

2. Jika bayi tidak segera bernapas lakukan hal-hal berikut:

- Keringkan bayi dengan mulut dengan selimut/handuk yang hangat

- Gosokan punggung bayi dengan lembut

- Apabila bayi slanosis(kulit biru)atau sukar bernapas (frekuensi pernapasan kurang dari 30 atau lebih dari 60 x /menit

PERUBAHAN PERNAPASAN

System pernapasan adalah system yang paling tertantang ketika perubahan dari lingkungan intra uteri ke lingkungan ekstra uteri.bayi baru lahir harus segera mulai bernapas begitu lahir kedunia. Organ yang bertanggung jawab untuk oksigenasi janin sebelumnya bayi lahir adalah plasenta. Bayi baru lahir tidak dapat mempertahankan pernapasan kecuali jika pusat pernapasan diotak dan otot-otot pernapasan bekerja mengatur pernapasan.

Napas aktif pertama menghasilkan rangkaian peristiwa tanpa gangguan seperti:

1. Membantu perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi dewasa

2. Mengosongkan paru dari cairan

3. Menetapkan volume paru neonatus dan karakteristik fungsi paru pada BBL.

4. Mengurangi tekanan arteri pulmonalis.

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Pendekatan dasar dalam melakukan pemeriksaan:

1. Inpeksi

2. Palpasi

3. Auskultasi

4. Perkusi

Pemeriksaan fisik menggunakan jenis evaluasi:

1. Pengukuran antropomorifik

Bidan bertanggung jawab untuk mengukur panjang dan lingkar dada serta lingkar kepala bayi.badan bayi baru lahir memiliki penampilan yang unik.normalnya,lingkar kepala lebih besar dari pada lingkar dada,abdomen buncit,dan tonus fleksi.

Pemeriksaan fisik yang lebih lengkap ketika memeriksa bayi baru lahir ingat butir-butir berikut :

- Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan

- Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan

- Lihat, dengarkan dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala dan berlanjut secara sistematik menuju jari kaki

- Jika ditemukan faktor risiko, masalah, carilah bantuan lebih lanjut yang memang diperlukan

- Rekam hasil pengamatan (Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Helen Varney, Jan. M. Kriebs, Carolyn L. Gegor)

BERIKAN VITAMIN K

Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir, lakukan hal berikut :

- Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral / hari selama 3 hari.

- Bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 g IM

Identifikasi bayi

Alat pengenalan yang efektif harus diberikan kepada setiap BBL dan harus tetap ditempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.

- Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah melukai, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas

- Pada alat identifikasi harus tercantum

Nama bayi dan ibunya

Tanggal lahir

Nomor bayi

Jenis kelamin

Unit

- Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi

- Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak di catatan yang tidak mudah hilang. Ukuran berat lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medis.

PERLINDUNGAN TERNAL (TERMOREGULASI)

Pengertian termoregulasi

Yaitu suhu tubuh atau produksi panas (termo = panas, regulasi = suhu). Perawatan neonatus yang efektif didasarkan pada upaya mempertahankan suhu optimum udara di ruangan. Suhu tubuh dipertahankan supaya tetap berada pada batas sempit suhu tubuh normal dengan memproduksi panas sebagai respons terhadap pengeluaran panas. Hipotermia akibat pengeluaran panas secara berlebihan adalah masalah yang membahayakan hidup bayi baru lahir. Kemampuan bayi baru lahir untuk memproduksi sering kali mendekati kapasitas orang dewasa.

PRODUKSI PANAS

Mekanise produksi panas dengan cara menggigil jarang terjadi pada bayi baru lahir. Termoregulasi tampak enggigil dapat dicapai, terutama akibat adanya lemak coklat yang unik pada bayi baru lahir, dan kemudian dibentuk akibat peningkatan aktifitas metabolisme di otak, di jantung dan di hati. Lemak coklat terdapat pula dalam cadangan permukaan yaitu di daerah interskapula dan aksila serta di bagian lebih dalam yaitu pintu masuk toraks, di sepanjang kolumna vertebralis dan di sekitar ginjal. Panas yang dihasilkan aktivitas metabolisme lipid di dalam leak coklat dapat menghangatkan bayi baru lahir dengan meningkatnya produksi panas sebesar 100%. Cadangan coklat ini biasanya bertahan selama beberapa minggu setelah bayi lahir dan menurun dengan cepat jika terjadi stress dingin.

PENGATURAN SUHU

- Insulasi suhu pada bayi baru lahir kurang, jika dibandingkan insulasi orang dewasa. Pembuluh darah lebih dekat ke permukaan kulit. Perubahan temperatur lingkungan akan mengubah temperatur darah, sehingga mempengaruhi pusat pengaturan suhu di hipotalamus.

- Rasio permukaan tubuh bayi baru lahir lebih besar terhadap berat badan. Posisi fleksi bayi baru lahir diduga berfungsi sebagai sistem pengaman untuk mencegah pelepasan panas karena sikap ini mengurangi pemajanan permukaan tubuh pada suhu lingkungan.

- Kontrol vasomotor bayi baru lahir belum berkembang dengan baik, kemampuan untuk mengkontriksi pembuluh darah subkutan dan kulit sama baik pada bayi prematur dan pada orang dewasa.

- Bayi baru lahir memproduksi panas terutama melalui upaya termoregulasi tanpa menggigil.

- Kelenjar keringat bayi baru lahir hampir tidak berfungsi sampai minggu keempat setelah bayi lahir.

Bayi normal mungkin mencoba untuk meningkatkan suhu tubuh dengan menangis atau meningkatkan aktifitas motorik dalam berespons terhadap ketidaknyamanan karena suhu lingkungan lebih rendah.

STRESS DINGIN

Stres dingin menimbulkan masalah fisiologis dan metabolisme pada semua bayi baru lahir, tanpa memandang usia kehamilan dan kondisi lain. Kecepatan pernafasan meningkat sebagai respons terhadap kebutuhan oksigen ketika konsumsi oksigen meningkat secara bermakna pada stres dingin konsumsi oksigen dan energi pada bayi baru lahir yang mengalami stres dingin diahlikan dari fungsi untuk mempertahankan pertumbuhan, fungsi sel otak, dan fungsi jantung normal menjadi fungsi termoregulasi agar bayi dapat tetap hidup.

Apabila bayi baru lahir tidak dapat mempertahankan tegangan oksigen yang adekuat, terjadi vasokontriksi yang mengganggu perfusi paru. Akibatnya kadar gas PO2 dalam darah arteri menurun dan PH darah merosot. Perubahan ini dapat menyebabkan distres pernapasan atau sindrom distres pernapasan yang sudah ada menjadi semakin berat. Hal ini juga dikenal dengan penyakit membran hialin. Selain itu penurunan perfusi paru dan tegangan oksigen dapat mempertahankan atau membuka kembali pirau kanan ke kiri pada duktus arteriosus yang paten.

Kecepatan metabolisme basal meningkat pada stres dingin. Apabila stress dingin ini memanjang, terjadi glikolisis anaerobik yang menyebabkan peningkatan produksi asam. Terjadilah metabolik asidosis dan jika terdapat gangguan fungsi pernapasan, dapat terjadi jika aksidosis respiratorik.

Kelebihan asam lemak menggeser bilirubin dari tempat ikatan albumin. Hal ini menyebabkan kadar bilirubin tidak terikat meningkat dalam darah, keadaan ini meningkatkan resiko terjadinya kerniksterus, walaupun kadar bilirubin serum sama atau kurang dari 10 mg/dl.